Friday 4 September 2015

Dzulqo'dah 1436 H: TIDAK SAAT INI, BUKAN BERARTI TIDAK SELAMANYA.

SELAMAT HARI PELANGGAN NASIONAL!
Pas nulis judul artikel ini, semangat saya menggebu-gebu. Jadi jangan heran kalau judulnya pakai CAPSLOCK, hehe. Saya mau bahas tentang "menjual" pada seseorang alias pembeli alias pelanggan. Saya pernah baca kata-kata ini "Business without selling is Bullshit", saya setuju. Karena setiap orang adalah penjual. Ada yang menjual produk, ada yang menjual keahlian. Bahkan ada yang menjual diri. Iya kan?



Nah kali ini saya mau bahas pengalaman saya tentang menjual produk oriflame. Banyak yang bilang menjual produk oriflame itu sulit karena "MAHAL". Sebenarnya harga mahal itu apa sih? Kalau harga murah? Saya nggak setuju kalau orang bilang harga produk oriflame itu mahal. Karena sesuai dengan kualitasnya. Sama kaya kita beli tas PRADA KW SUPER dengan tas PRADA ASLI. Udah pada tahu dong, harga itu nggak bohong. Kecuali kamu nemu penjual barang yang sama, tapi harga berbeda. Nah yang lebih tinggi harganya bisa disebut MAHAL. Nggak setuju? Boleh. Kalau sama kata-kata ini gimana? "Rezeki datang dari Allah dengan arah yang tak terduga.", setuju nggak? *wink*


FYI Pin bb saya ganti jadi 540F6BAF
Jadi saya pernah menawarkan kutek oriflame pada seseorang yang saya lihat fotonya via Instagram, beliau menggunakan kutek. Dengan sok akrab, saya tanya apakah beliau sudah pernah pakai kutek oriflame atau belum? Jawabannya belum, akhirnya saya memberikan penawaran dan meninggalkan kontak saya di comment instagramnya. Saya menunggu tapi belum juga ada panggilan baik itu whatsapp, sms ataupun bbm untuk memesan kutek.


Sampai akhirnya, akhir Agustus beliau menghubungi saya. Kalau dihitung-hitung penantian saya itu hampir 27 minggu. Artinya hampir setengah tahun, saya saja agak lupa account instagram beliau. Dan akhirnya tepat tanggal 1 transaksi penjualan 2 buah kutek terjadi. Harga kuteknya 65 ribu/pcs. Keuntungan yang saya dapat 23% dari setiap produk, jadi dihitung saja ya berapa, hehe. Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut biasa saja, tapi buat saya ini adalah pelajaran yang berharga. Rezeki sudah diatur Allah, kita hanya perlu menebar jala dengan cara-cara yang baik.


Nah buat kamu-kamu yang merasa sulit mencari pelanggan, saya punya beberapa tips yang bisa kamu coba untuk menjual barang yang kamu jual. Boleh dicatet, dishare, atau langsung di praktekin!

1. Berikan Contoh
Jika produk yang kamu jual itu berkualitas, sekali-kali berikanlah contoh baik itu tester ataupun produk utuh pada pelangganmu. Pastikan beri contoh berupa produk baru yang belum pernah dia coba atau beli. Kalau pelanggan suka, yakin deh pasti beli lagi sama kamu. Apalagi kalau kamu kasih bonus!

2. Berikan Hadiah
Hadiah bisa di berikan pada siapa saja pada kapan saja. Iya kan? Kalau saya biasanya sekalian ngadain kuis di social media sekalian menambah jumlah followers. Hadiahnya berupa produk yang saya jual. Kalau kamu merasa sayang memberikan hadiah pada followers dengan mengadakan kuis, cobalah sesekali memberikan hadiah lahiran atau nikahan berupa produk yang kamu jual. Berhubung saya jual produk oriflame, Alhamdulillah banyak pilihannya. Lahiran tinggal kasih produk bayi, kalau nikahan bisa kasih toileters set atau parfum couple. Nah kalau orang yang diberi hadiah suka dengan produknya, pasti dia nanyain lagi beli dimana atau harganya berapa. Itu salah satu tanda dia bisa jadi pelanggan kamu!

3. Menebar Benih
Apalah ini bahasanya, hehehe. Maksud-nya teruslah branding diri sendiri sebagai penjual, produsen, atau distributor produk yang kamu miliki. Nggak apa-apa koo kalau lagi ngobrolin apa gitu sama temen-temen, kamu selipin dagangannya kamu. Misalnya nih "Duh, kenapa yah ini panas banget.. Kulit aku jadi kering!" Ketika ada yang berkata seperti itu ada beberapa jenis barang yang bisa kamu tawarkan. Pertama produk kecantikan biar kulit temen kamu itu nggak kering. Kedua, kamu bisa jual kipas angin atau AC. Ketiga, kamu bisa tawarin payung. Nah tergantung dia mau yang mana. Mau tawaran pertama, kedua, ketiga, atau dia cuma ketawa-ketawa aja denger tawaran kamu. Tapi percayalah, kelak kalau dia nyari payung, dia bakal inget kamu. Ini namanya pelanggan latent. Tidak kali ini, tapi mungkin lain kali. *wink*

Nah itu 3 cara yang biasa saya lakuin untuk menjaring pelanggan. Kamu punya ide lain? Lets share dan jangan menyerah! Mari dagaaaaaaang! :D
Semoga bermanfaat ^_^

No comments:

Post a Comment