Sunday 26 April 2015

Surat Terbuka Untuk Kamu Yang Selalu Benar.

Dear kamu yang selalu benar.
Surat ini saya tulis setelah melihat beberapa komentar, beberapa postingan yang membanding-bandingkan Ridwan Kamil dan Jokowi, ada juga tentang foto megawati. Ah, malas rasanya membuka lagi timeline social media, sama seperti saat kampanye pemilihan Presiden tahun 2014 lalu.

Mungkin kamu hanya sedang meluapkan pendapatmu yang berharga, mungkin kamu hanya ingin aspirasimu di dengar sebagai warga negara. Tapi saya rasa, itu terbaca seperti menghina. Seseorang yang gambarnya sedang kamu komentari dengan kata-kata yang tak pantas, adalah Ayah dari anak-anak, Suami dari seorang istri, yang tentu saja perlu di jaga perasaannya. Perlu di hargai perjuangannya. Pernahkah kamu berfikir, bagaimana jika ia adalah Ayahmu? Suamimu? Atau anakmu? Di hujat tanpa alasan, yang kamu bilang "Resiko pejabat publik". Masih tega mengkomentari apa yang seharusnya kamu hargai? Mungkin iya, karena aku tahu kamu selalu benar.

Itu baru gambar seoarang Pria yang menjadi pemimpin di negeri ini. Belum lagi sebuah gambar wanita sepuh yang kamu pertanyakan keberadaannya. Kamu tahu, wanita adalah mahluk mulia, ia yang kamu komentari itu adalah seoarang Ibu, Istri, dan Nenek. Bagaimana jika itu terjadi padamu? Adik perempuanmu, Ibumu, atau juga nenekmu. Ah iya, kamu yang selalu benar, jadi buat apa aku mengatakan ini, pasti kamu tak mau tahu.

Untuk kamu yang selalu benar, bisakah kamu sebutkan apa yang sudah kamu kontribusikan untuk negara Indonesia? Sudahkah bayar pajak? Sudahkan menaati rambu-rambu lalu lintas? Jangan bicara tentang memajukan negara, jika membuat SIM saja masih menembak. Jika di tilang masih telepon kenalan agar bisa di bebaskan. Jangan bicara tentang keadilan, ketika ujian saja kamu masih meminta kunci jawaban. Atas nama seni dan budaya, kamu hasilkan karya, benarkah untuk Indonesia? Atau hanya untuk ketenaran pribadi? Demi pundi-pundi untuk hura-hura di mall atau cafe? Demi kebebasan menapaki alam, kemudian kamu pamerkan di Instagram? Ah iya, kamu selalu benar.

Kamu yang selalu benar, cobalah lebih sopan untuk mengutarakan pikiran. Iya, kamu selalu benar, karena berpendapat adalah hak azasi setiap manusia. Tapi kamu tahu kan batasan hak azasi manusia adalah hak azasi manusia yang lainnya? Aku tak mau membahas demokrasi, karena setahuku tak ada kebebasan yang murni. Mungkin aku salah, karena kamu yang selalu benar.


5 Hal Sederhana Penggugah Bahagia Versi Gue ~

Bahagia. Kata-kata itu sering banget gue denger. Mulai dari ucapan syukuran nikahan, ucapan syukuran ulang tahun, atau juga lahiran. Pasti ada kata-kata “Semoga Bahagia”, sebenernya apa sih bahagia? Tiap orang biasanya punya persepsi berbeda, ada yang bilang bahagia itu sederhana, ada juga yang bilang bahagia tidak bisa di deskripsikan dengan kata-kata. 

Sempet gue tulis "Berbagi Bahagia Bersama Tabloidnova.com ~ Time to happy is now" dan sekarang gue mencoba merangkum beberapa hal sederhana yang bisa bikin hati gue ngerasa seneng dan bahagia. Mungkin ini bisa jadi referensi pemikiran juga buat loe yang ngerasa “HIDUP GUE NGGAK PERNAH BAHAGIA.”

1.Tersenyum. Bukan selfie yaa maksudnya, tapi tersenyum sama orang lain. Gue pernah berangkat kerja, dan ngerasa males banget. Tapi di jalan pas gue lewat depan rumah temen gue, adek-adeknya manggil gue dan tersenyum. Disitu gue senyum balik dan merasa dunia menjadi indah. Sudahkan loe tersenyum hari ini? Lakuin minimal sama 2 orang setiap hari, gue yakin loe akan merasa lebih bahagia. Apalagi ketika loe senyum sama gebetan dan dibalas senyuman. Uwooo ~

2. Menang Games. Hehehe, agak aneh sih. Tapi memang bener kooo, ketika loe menang games apa yang loe rasain? Seneng kan? Naek level, seneng kan? Apalagi jadi highscore, seneng kan? Bahagia walau sebenernya kemenangan itu Cuma bisa di bagain sesama gamers, hehe. Itu kalau loe maen sendirian di gadget, coba kalau loe maen games saa orang yang loe sayang. Keluarga, temen, atau pacar. Gimana rasanya? Seneng nggak? Bahagia nggak? 

Wednesday 22 April 2015

Berbagi Bahagia Bersama Tabloidnova.com ~ Time To Happy is NOW.

Berbagi Bahagia Bersama TabloidNova.com
Sebenarnya apa sih definisi dari Bahagia? Banyak. Yang pasti bahagia adalah hal yang mampu membuatmu tersenyum, yang bisa membuatmu menangis terharu, dan bisa membuat diri kita menjadi lebih berarti. Ada 3 kebahagiaan yang buat gue mudah untuk di temui.

Ini sih udah paling sering gue rasain. Mulai dari bahagia karena di belikan hadiah oleh Mama atau Papa, atau bahagia karena bisa berlibur bersama. Tak hanya kebahagiaan yang menyangkut dengan materi, gue selalu bahagia ketika tahu Mama dan Papa gue adalah orang tua yang selalu mendukung apa yang gue lakukan. Walau terkadang ada bentrok-bentrok dulu. Yaaa namanya kebahagiaan, pasti sepaket dengan hal yang sulit. Karena bahagia adalah ketika kita bisa melewati kesulitan dengan cara yang baik dan hasil yang baik. “Lakuin apa yang mau kamu lakuin, tapi inget sama resikonya. Resiko itu kamu yang nanggung, bukan Mama, papa, atau temen. Tapi kamu.”

berbagi bahagia bersama tabloidnova.com
Minum teh bersama keluarga. Hapiness!

30 Mei. Hampir 1 Tahun Yang Lalu - Kafe Kupu-kupu Cimahi

Ada yang aneh dari judul artikel ini? Kalau kata gue sih iya. Hehe, Menurut gue judul yang tepat adalah "30 Mei. Hampir 1 Tahun Yang Lalu - Cafe Kupu-kupu Cimahi" bukan KAFE. Namun apalah daya ketika di google maps pun sudah ada kata "Kafe Kupu-kupu"

Kafe kupu-kupu cimahi bandung

Yaps, hampir setahun yang lalu gue dan beberapa temen STM gue melakukan suprise party buat seseorang yang berulang tahun. Bukan cowok gue, tapi temen STM gue, namanya Meyda. Beberapa kali hubungan pertemanan gue dan meyda terhubung dengan urusan tugas sekolah, pekerjaan dan pacar. Hehehe.

Thursday 16 April 2015

Serba-serbi Pernikahan : Penataran Pra Nikah ~

Penataran Pra Nikah. Ciee ~ Pertama kali denger kata-kata ini tuh berasa geli sendiri. Nggak nyangka bisa sampai ke tahap ini. Buat sebagian orang, apalagi yang udah nikah, mungkin biasa aja gitu yah. Tapi buat gue, berasa sesuatu hal yang di lewati dengan penuh rasa syukur, AMAZING gitu bisa ikutan penataran pra nikah. Soalnya dari sekian banyal temen-temen gue yang gue tanya tentang Penataran Pra Nikah, mereka bilang "NGGAK USAH IKUTAN!" WHY? WHY? WHY?

Karena cuma nggak dapet sertifikat aja, kalau nggak ikutan. Sekilas terpikir, kenapa bilang penataran pra nikah nggak terlalu penting, tapi foto pra wedding PENTING? Apalagi yang foto prawednya SORRY udah kaya udah nikah, biaya yang di pakai sampai JUTA JUTA :( Penataran Pra Nikah itu GRATIS-TIS-TIS. 

So, karena gue emang udah nggak kerja, daripada diem di rumah akhirnya memutuskan buat ikut penataran pra nikah. Setelah reschedulle sekali, dan sempet berfikir "Pantes jarang ada yang ikut Penataran Pra Nikah abis jadwalnya aja ribet" akhirnya sampailah pada waktu yang di tentukan.

Senin, 13 April 2015. Jam 8 Pagi di kantor KUA Margaasih.
Mamah bilang jam 7 harus udah berangkat. WHAT? Gue berangkat ke kantor aja dulu yang perjalannya puluhan kilo jam 7, ini masa ke KUA yang cuma 5 menit harus jam 7. Akhirnya setelah berkompromi, jam 7 lebih dikit lah yah hampir setengah 8 aja berangkatnya. Sampailah kita ke KUA. KITA? Iya kita, Gue, Rudi, Mamah, dan Bu Bambang (temennya mamah yang bantu ngurus ke KUA). Sampe di KUA, parkir, diem di deoan bentar, dan akhirnya masuk ke ruang tunggu.

Sekitar jam 8-an datenglah Pak Achmad (maaf ya pak kalo salah nulis nama), dia kepaka KUA yang mau jadi pembicara penataran pra nikah. Gue kira bakal ada banyak peserta gitu kaya seminar, ternyata cuma gue doang sama Rudi. Terus kita di suruh duduk di mejanya dia.

Dia bilang "Kita mulai nyaa.." (kita mulai yaah).
Baca Shalawat, pembukaan dan langsung ke isi pokok penataran pra nikah.
Hihihi, gue bingung gimana jelasinnya, secara gue nggak nyatet apa-apa pas penataran, cuma dengerin aja gitu senyam-senyum sambil jawab beberapa pertanyaan yang diajuin pak Achmad. Gue tulis urutannya aja kali yaa sekilas sama apa yang gue inget.

Pertama sesi konfirmasi data. Jadi sebelumnya kita kan udah bikin NA, nah data itu di konfirmasi biar valid, Misal status, nama ortu, alamat, dan lain-lain.

Kedua, sesi tanya jawab. Hihihi disini gue ama Rudi agak bingung, yang di tanyain :
a. Alasan menikah
b. Kenapa nikahnya sama dia?
c. Koo bisa cinta?
d. Dia kelebihannya apa?
e. Sudah benar-benar siap menikah? Menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing?

Kalau di tanya secara tertulis sih nggak masalah, yang masalah di tanya lisan. Di depan orang-orang. Mamah gue pula ada disitu :p
Masih banyak pertanyaan lain, yaa pribadi-pribadi gitu lah ya. Bodor sih, berasa lagi ujian praktek.

Ketiga, di jelasin Kewajiban Suami - Istri seteleh Menikah.
Kewajiban suami lebih banyak dari kewajiban istri secara point, tapi posisinya sama aja, lurusin niat kalo menikah itu buat "Ibadah".

Kewajiban Suami :
a. Menafkahi Istri, nafkah lahir dan batin.

Bagian ini paling amazing buat gue. Gue baru tahu kalau sebenernya masak, nyuci, nyetrika, ngepel itu kewajiban Suami. Hehehe gue berasa seneng. Jadi salah yaa kalau tugas wanita "di dapur dan dikasur". Tapi kenapa banyak orang berpendapat pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan istri? Nanti di jawab sama pak penghulunya ~ Eh bapak-bapak KUA-nya ~

Kewajiban Istri :
a. Taat pada Allah SWT, taat pada Rasullullah, dan taat pada Suami.
WAJIB hukumnya buat seorang Istri taat sama suami. Apapun yang suami perintahkan selama masih sesuai dengan perintah Allah dan Rasulullah itu wajib di turutin.

Keempat, Menikah itu ibadah.
Berlomba-lombalah dalam kebaikan. Berlomba-lombalah mencari Ridho Allah dalam sebuah pernikahan. Inilah yang menjadi poin dimana mengapa istri di cap sebagai seseorang yang bertanggung jawab dalam pekerjaan rumah tangga, padahal itu adalah kewajiban seorang suami. Jadi seorang istri yang baik adalah yang bisa meringankan kewajiban suaminya.

Kelima, Hal yang jangan di lakukan dalam pernikahan

1. Membandingkan Suami/Istri dengan orang lain.
Misal, sayang kamu mirip sama adek gue. Atau sayang kamu mirip sama kakak gue. Dan jangan juga berkata "Kamu adalah pengganti Ibu-ku/ Kamu adalah pengganti Ayah-ku." JANGAN.
2. Mengungkit-ungkit kewajiban
Nah ini biasanya kejadian sama kaum istri, mengungkit kewajiban suami. Misal suaminya baru balik kerja, terus rumahnya berantakan. Eh istrinya langsung bilang "Sayang, beberes rumah kan kewajiban kamu!" OH, NO!
3. Mempermainkan Talak dan Rukun
Nah ini guys, kalau jaman pacaran bisa lah yah bilang "Kita putus aja ya.." eh lima detik kemudian jadian lagi. Nikah juga bisa, ketika talak 1 dan talak 2, bisa aja kita rujuk sedetik kemudian, tapi kalau udah 3 kali? Istri harus nikah dulu sama orang lain setelah melewati masa idah. OMG.

Talak 1 itu ketika kata-kata "berpisah" sekali terlontar. Talak 2 adalah kedua kalinya, dan talak 3 ketiga kalinya. So Hati-hati ya guys. Ini juga note to my self sih. Secara biasanya wanita itu lebih sensitif dan lebih sering bilang "berpisah". Tapi yang memutuskan talak itu PRIA.

Sementara masa idah istri adalah 40 hari setelah nifas (Nifas adalah masa sehabis melahirkan, note buat yang istrinya lagi hamil) atau 3 kali masa menstruasi buat yang nggak lagi hamil.

"Tuhan tidak mengharamkan perceraian, tapi perceraian adalah hal yang di benci oleh-NYA."

Nah begitulah guys kira-kira isi penataran pra nikah. Sebenernya masih banyak sih hal yang nggak gue tulis, secara gue juga nggak inget semua. Pas penataran pra nikah itu pak Achmad juga ngasih dalil-dalil pake basa arab dan artinya, tapi nggak gue inget semua. Tapi tenang, gue punya e-book tentang "Kado Pernikahan" buat yang mau nikah (Udah fix tanggal dan udah khitbah) bisa hubungin gue ya, nanti gue kirim e-book-nya buat menambah ilmu dan barakah dalam pernikahan kita. Aamiin.

Oiah, gue baru tahu ada yang namanya B4P yang ada di setiap KUA, singkatan dari Badan Penasehatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan. Jadi buat kita yang punya masalah sama perkawinan bisa curhat sama orang-prang yang ada di B4P. Kalau jaman sekolah mungkin ini bagian Konseling gitu :D

Semoga bermanfaat ya, dan semoga nggak ada lagi yang ngerasa "Penataran Pra Nikah" itu nggak penting. Menurut gue ini lebih penting dari photoshoot prawedding, serius!

Thursday 2 April 2015

1 Dollar Pertama ~

Selamat sore, selalu semangat yaa kalau liat angka-angka di awal bulan. Bagi yang memiliki gaji bulanan, awal bulan bukan cuma di tunggu-tunggu untuk gajian, tapi juga mungkin membayar cicilan panci, kredit sendal, atau hutang mie ayam. Apa hubungannya dengan 1 Dollar pertama?

Gue bukan ahli keuangan, bukan ahli matematika, apalagi ahli mencari uang. Gue cuma sedang mengungkapkan apa yang ada di pikiran gue. Berkecimpung di social media Facebook dari tahun 2008 dan twitter 2009 serta blog baru ini di tahun 2011, gue merasa memiliki banyak manfaat. Buat gue social media bukan cuma ajang bersosialisasi sama orang-orang, tapi juga bisa jadi sumber penghasilan. Belum gede-gede banget sih, lumayan lah bisa membayar cicilan panci, kredit sendal, dan hutang mie ayam.

Gimana caranya dapet uang dari Social Media? Gue kasih tahu cara yang gue tahu aja ya, sebagian. Sisanya kalian bisa ikut kelas training para ahli. Ada 3 cara secara garis besar buat bisa dapetin uang dari Social Media.

1. Social Media Handling

20 November 2014 : Hokkaido Ramen

Gue iseng liat folder foto-foto di laptop yang udah jarang di acak-acak ini. Dan gue menemukan foto di tanggal 20 November 2014. Pikiran gue langsung menerawang apa yang terjadi di hari itu dan kenapa gue sampe sempet memfoto makanan di hokkaido ramen ini?

Waktu itu, gue masih kerja di sebuah agency digital dan ada janji bertemu klien. Pertemuan mingguan yang perjalanannya aduhai. Jalannya berbatu dan berdebu, untungnya naek mobil. Gue pergi bareng "Brand Associate" serta seorang driver. Gue apa dong? Ya gue mah anggep aja garnis :p

Gue berangkat dari kantor sekitar jam setengah 12-an, emang sengaja kita pengen makan di luar, jadi berangkat jam segitu biar bisa  makan siang dulu di jalan. Kantor gue ada di daerah Sukaluyu, kantor klien ada di daerah batujajar. Sepanjang perjalanan kita celingak-celinguk, milih tempat makan mana yang enak di makan siang-siang nan panas serta enak juga di dompet, secara itu udah nanggung bulan. Sampai udah masuk tol kita masih belum nemu tempat makan. Begitu keluar tol juga, sampai akhirnya lewat ke daerah Jl.Leuwigajah alias Maharmartenegara. Sebelum SMKN 1 Cimahi, alias STM Pembangunan yang dulunya sekolah gue kalau dari arah Pom Bensin :D


Dari jauh udah keliatan spanduk ini, akhirnya gue dan rombongan (padahal 3 orang doang) meutuskan untuk makan di Hokkaido Ramen ini. Usut punya usut ini adalah salah satu usaha yang di milikin kakak kelas STM gue, jadi nggak semua lulusan STM jadi teknisi ya, buktinya kakak kelas gue ini. Yaa gue juga, gue belum pernah kerja di bagian teknik yang berhubungan sama mesin berat yang segede gaban, mesin yang gue hadapi selama bekerja adalah komputer. PC. Laptop, yang paling ngebingungin mungkin mesin fax. ~