Monday 29 August 2016

#SaveLaguAnak Atau #SaveAkhlakAnak ?

Saya belum tahu banyak tentang kampanye #SaveLaguAnak, buat saya ada yang lebih penting dari itu. Saya lebih suka, kita mengkampanyekan "Selamatkan Akhlak Anak". Mungkin salah satu cara menyelamatkan anak-anak kita dari pengaruh buruk adalah dengan menyaring apa yang mereka lihat dan dengar, lagupun termasuk didalamnya. Bukankah perilaku buruk saat dewasa merupakan sebab akibat dari masa anak-anak?

Menurut keyakinan yang saya percayai, jika ingin akhlak anak menjadi baik sudah sangat jelas apa yang harus diajarkan padanya. Tak perlu rumus-rumus hasil penelitian profesor ahli, cukuplah dengan menerapkan petunjuk dan peringatan yang ada dalam Al-Qur'an serta hadist. Emmm... Lalu mengapa saya menjadi resah dengan keadaan saat ini? Karena saya merasa sudah sangat jauh dari anjuran agama islam.

Apa yang saya ajarkan pertama kali saat anak mulai tumbuh? Apa yang saya tanamkan sebagai tujuan hidup Khalif sejak ia lahir? Berapa kali saya mengatakan  padanya "tujuan hidup kita di dunia adalah untuk akhirat"? Yang salah, mungkin bukan mereka para produser lagu-lagu cinta. Bukan mereka penyanyi yang tak aneh lagi untuk berpakaian sexy, bukan juga mereka yang senang menontonkan aurat untuk popularitas. Mungkin yang salah adalah saya, yang lupa pada tujuan hidup. 

Saya resah, ketika sadar apa yang selama ini saya kejar.
Dunia yang gemerlapan, sampai titik darah penghabisanpun tak akan bisa menjadi bekal. Kita hanya bisa mengandalkan amal kebaikan.

Sambil mengetikan postingan ini, saya menatap pada Khalif. Disamping saya ada sebuah titipan Allah, sosok mungil yang kelak menjadi dewasa. Anak yang sudah seharusnya saya dan suami bimbing dengan penuh kasih sayang untuk menjadi manusia taat pada Allah dan bermanfaat bagi sesama. Aamiin.

Semoga, kita bisa menjadi orang tua yang memberikan hal-hal baik untuk anak-anak kita dengan menyelamatkan akhlaknya.





10 comments:

  1. Hmmm, akhlak penting Mbak. Perlu kita juga save akhlak anak. Di sisi lain, tentang lagu anak, kayaknya skrg lagu anak2 lebih dewasa ya..saya jd rindu masa masa kecil dulu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa mba. Jaman dulu lagu anak salah satu industri besar, kalo sekarang mungkin minatnya kecil jadi produser n pihak terkait agak males bikinnya. Hehe

      Delete
  2. Prihatin juga ya mbak, anak-aak skrg kurang banget lagu anak-anak

    ReplyDelete
  3. banyak media yg mengajarkan hal2 negatif pada anak, kalau org tuanya tdk bisa mengontrol, contohnya TV

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah mba, harus pinter memilah dan memilih mana yg boleh diterima anak mana yg nggak boleh ya mba.

      Delete
  4. Bener juga ya Mbak, aoabila anak-anak memiliki budi pekerti dan akhlak yang baik, Inza Allah membawa apapun menjadi lebih baik.

    Membuat lagu anak-anak dengan lirik yang anak-anak, salah satunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe lirik yg anak2 itu ambigu mba... mungkin lirik2 yang membawa kebaikan, semacam nasyid kali yaa :)

      Delete
  5. Save akhlak anak dengan memberikan lagu yang cocok untuk anak-anak.

    Kangen lagu anak yang dulu-dulu.

    ReplyDelete