Tuesday 26 January 2016

Mumu Sang Gamers Insyaf [PART 1]

Siapa yang suka maen games? Saya biasanya main games karena ada iming-iming hadiahnya, hihihi. Dulu pertama kali maen Lets Get Rich, karena tahu ada kompetisi berhadiah sampai 50 juta rupiah. Terus ngasih tahu Rudi permainan ini, dan sampai sekarang Rudi masih main Lets Get Rich, saya sih udah nggak soalnya sering banget muncul "Network is unstable", kan jadi syebel yah. Lagi enak-enak maen, eh sinyalnya ilang. Dan auto play, kalah deh. Hiks.


Meski saya juga termasuk orang yang suka maen games, tapi kadang suka sebel sama suami klo keasyikan maen games. Menurut beberapa pengakuan teman yang sama-sama udah punya suami yang ternyata juga suka maen games, mereka kadang sebel karena gadget adalah hal pertama kali yang dicari sang suami ketika bangun tidur, hihihi. Beberapa teman juga sempet posting beginian:


Jadi kamu sayang aku ato games kamu itu bang?


Friday 8 January 2016

Rabiul Awal 1437 H: Gado-gado Kehidupan ~

Hari ini adalah hari yang saya tunggu. Ada sebuah kompetisi blog yang mengumumkan pemenang. Pas mau liat pengumumannya, saya merasa deh-deg-an. Saya takut kecewa jika tidak menang, tapi juga saya penasaran. Kalau saya menang gimana? Masa hadiahnya nggak akan diambil? Hihihi. Antara pesimis dan optimis, perlahan saya buka fanspage Moxy Indonesia. Iya, blog competition dengan tema "Hadiah Tahun Baru Untuk Ibu"-lah kompetisi yang saya maksud. Dan ternyata....


SAYA KALAH.

Sunday 3 January 2016

Surat Pengantar Hadiah Untuk Ibu

Surat Untuk Ibuku tercinta, Mamah.

Apa kabar Mah? Semoga Kau selalu diberikan limpahan karunia dari Tuhan. Ini adalah curhatanku, anakmu yang sudah hampir berusia 26 tahun. Sebentar lagi akan memberikan cucu untukmu. Apakah cucu bisa dikatakan sebagai hadiah? Hehe, entahlah. Pastinya kelak kau akan menyayangi anakku. Iya kan? Ah, aku malu. Rasanya belum pernah bisa memberikan hadiah yang sesuai dengan harapanmu.

Aku masih sangat ingat. Ketika kau meminta hadiah Qur’an saat aku bertanya ingin apa untuk hari Ulang tahunmu. Tapi ukuran hurufnya kurang besar sehingga kadang kau kesulitan membacanya. Pernah kau memintaku untuk membelikan baju dengan bahan yang nyaman sebagai oleh-oleh dari Bali, akupun mencoba membelikan yang sesuai dengan keinginanmu, namun masih saja kekecilan. Dan sekali waktu aku membelikanmu kosmetik, kaupun tak suka warnanya. Hadiah-hadiahku selalu saja gagal. Untungnya kau sangatlah baik, kekecewaanmu selalu kau tutupi dengan ucapan “Terimakasih” sambil memelukku lalu terkekeh menertawakan kegagalan itu.