Saturday 27 May 2017

Ingin Anak Bertumbuh dan Berkembang Secara Optimal? Penuhi 3 Kebutuhannya Sedini Mungkin!

1000 hari pertama dalam kehidupan anak adalah masa emasnya. Dulu saya bingung, 1000 harinya dari lahir atau dihitung dari saat dalam janin? Ternyata banyak ahli sepakat bahwa golden ages adalah 1000 hari pertama sejak anak masih berbentuk janin. Ya, kurang lebih hingga anak berusia 2 tahun. Itu sebabnya kita sebagai orang tua harus memberikah semua yang terbaik agar anakpun menjadi anak terbaik.


Nggak Cuma sampe 1000 hari sih, orang tua mah pasti mau memberikan yang terbaik untuk anak sepanjang kehidupannya. Salah satu hal yang saya lakukan adalah memberikan hal-hal terbaik yang sesuai dengan kebutuhan anak. Sayapun ingin menjadi orang terbaik, meskipun kenyataannya jauh dari kata Sempurna.
Tanggal 20 Mei 2017, saya datang ke acara yang diadakan Dancow di Ballroom Trans Luxury Hotel Bandung. Mengambil tema Berkata “IYA BOLEH” untuk Eksplorasi si Kecil, seminar parenting ini dibuka oleh MC kondang Shahnaz Haque.


Pas Mba Shahnaz ngebuka acara, saya tiba-tiba mau nangis! Saya terharu karena bisa berada ditengah para orang tua hebat yang bener-bener niat buat memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka datang kesini untuk sama-sama mencari ilmu mengasuh anak. MasyaAllah…

Untuk membuat Anak bertumbuh kembang secara optimal, ada 3 aspek yang sangat menentukan. Yaitu:
1. Nurtisi
2. Stimulasi
3. Cinta Kasih

Hmmm… Kira-kira nutrisi , stimulasi, dan Cinta seperti apakah yang diperlukan anak? Nah, untuk menjawab pertanyaan itulah seminar ini diadakan.


Narasumber pertama untuk acara keren ini adalah Mba Rini Sekartini. Mba Rini menjelaskan apa perbedaan tumbuh dan kembang pada anak. Tumbuh artinya menjadi besar, secara fisik. Sementara kembang berkolerasi dengan kecerdasan dan mentalitas. Tumbuh kembang anak, dipengaruhi 3 faktor utama. Yang pertama Genetics, yang kedua Environment, dan yang ketiga nutrition. Faktor genetik tentu saja bawaan, yang kemudian bisa dikembangkan dengan stimulasi-stimulasi pada anak. Tapi keduanya tidak akan bisa berjalan baik kalau nutrisi anak tidak terpenuhi.

Mengapa Nutrisi sangat penting?
Nutrisi adalah sumber energi bagi anak, dengan nutrisi yang baik fungsi tubuh anak menjadi baik sehingga ia bisa distimulasi secara optimal. Menurut Mba Rini, sebaiknya anak yang sudah berusia 1 tahun keatas sudah dibiasakan makan makanan berat sebanyak 3 kali, serta 2 kali makanan selingan. Nutrisi yang diberikan pada anak harus sesuai dengan kebutuhannya. Tidak kurang dan tidak lebih. Kekurangan nutrisi bisa membuat anak gizi buruk, pun kelebihan nutrisi akan membuat anak obesitas.

Ada 3 cara paling mudah mengetahui pertumbuhan dan kecukupan nutrisi anak.

1. Menimbang berat badan anak secara berkala.
Untuk anak yang berusia dibawah satu tahun, dibiasakan untuk ditimbang dalam waktu 1 bulan sekali. Mudahnya, kita bisa melihat KMS. Tahu dong KMS? Ituloooh yang ada berat badan anak dan minimal kenaikan berat badan, serta ada garis berwarna merah hijau dan kuning. Meski berat badan anak tidak naik, namun angkanya masih dalam garis hijau, artinya anak kita baik-baik saja dan masih terpenuhi nutrisinya. Jika kuning, kita harus berhati-hati, apalagi jika berat badan berada digaris merah. Itu tandanya anak kita bisa saja kekurangan nutrisi!

2. Mengukur tinggi badan anak secara berkala.
Sama dengan berat-badan, sebaiknya tinggi anak diukur sebulan satu kali. Bersyukurlah jika anak kita memiliki tinggi badan ideal, namun jika anak memiliki tubuh yang mungil, itu bisa menjadi tanda anak kekurangan nutiris. Nutrisi yang dimaksud adalah Zinc maupun vitamin D.

3. Mengukur lingkar kepala anak secara berkala.
Ukuran kepala anak ini menentukan apakah otak anak berkembang atau nggak. Biasanya jika anak bermasalah dengan otak, maka lingkar kepalanya tidak bertambah.

Anak yang sudah berusia 2 tahun memiliki ciri-ciri pertumbuhan optimal sebagai berikut:
- Berat badan sudah 20% dari berat badan orang dewasa.
- Tinggi badan sudah 50% dari tinggi badan orang dewasa.
- Pertumbuhan otak sudah 70-80% otak orang dewasa.

Menurut mba Rini, Semua hal diatas bisa dicapai dengan pemberian nutrisi yang tepat pada anak-anak. Nggak mau kan anak-anak kita menjadi bodoh? Katanya kalau anak bodoh saat dewasa, itu bukan karena kesalahannya tapi mungkin kesalahan orang tua yang tidak memberikan nutrisi yang cukup saat mereka berada dalam masa golden age.


Materi selanjutnya dibawakan oleh Mba Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, Psikolog. Psikolog yang akrab disapa Mba Vera ini menjelaskan CINTA dan Stimulasi seperti apa yang dibutuhkan oleh seorang anak agar tumbuh kembangnya optimal. Jika kita cinta kepada anak kita, kita haruslah terus belajar mengenali, menhadapai, dan membimbing anak. Berikanlah yang terbaik untuk anak sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Jangan hanya apa yang diinginkan oleh anak. Pola asuh terbaik adalah pola asuh demokratis. Dimana anak leluasa berekplorasi dengan batasan yang masuk akal dari orang tua.

Berkata “IYA BOLEH” pada anak adalah salah satu hal yang harus orang tua lakukan pada anak agar ia bisa berekplorasi. Manfaat Eksplorasi adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan Sensori-Motori anak.
Percaya atau tidak, saat mba Vera mengajar ia menemukan anak usia 3 tahun yang tidak bisa menggenggamkan jemarinya. Jadi ketika anak tersebut diberikan kue, ia selalu menjatuhkan kue dari tangannya. Saat ditelusuri, tenyata anak tersebut saat dirumah selalu menggunakan sarung tangan. Orang tuanya tidak mau tangan anaknya kotor, karena akan terlalu sering mencuci tangan. Mereka ingin menghemat penggunaan sabun dan air. Namun kehilangan kesempatan untuk mengembangan sensori-motori anaknya. Anak-anak kotor itu memang sudah wajar, kita sebagai orang tua harus lebih sabar untuk membersihkannya. Ini semua demi tumbuh kembang optimal mereka.

2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi anak.
Kisah yang diceritakan mba Vera kali ini tak kalah menyedihkan. Ada orang tua yang mengadu pada mba Vera bahwa anaknya tak mampu bicara. Namun saat anak tersebut diajak bermain, ternyata ia bisa mengeluarkan kata-kata. Hanya saja anak itu hanya bisa mengatakan “Great job!” saat ia berhasil memenangkan permainan, dan mengatakan “Oh no! Lets try again!” ketika ia kalah. Jadi selama bermain dengan mba Vera, anak tersebut hanya mengatakan 2 kalimat itu. Ketika ditanyakan orang tuanya, ternyata mereka memberikan anak tersebut gadget sebagai mainan agar anak diam dan tak merepotkan. Komunikasi yang anak lakukan hanyalah dengan gadgetnya, sementara orang tuanya sibuk bekerja. L

3. Melatih Sosio-Emosional anak.
Anak-anak yang dibiarkan bereksplorasi akan lebih mudah bersosialisasi dengan orang lain. Mungkin anak akan takut saat pertama kali melihat orang baru, namun biasanya akan tetap menjawab pertanyaan orang tersebut. Berbeda dengan anak yang tidak dibiarkan bereksplorasi, anak akan langsung takut dan bahkan tidak mau keluar dari kamarnya jika ada tamu baru yang mengunjungi.

4. Melatih kemandirian.
Ada anak usia 19 tahun berkonsultasi pada mba Vera. Tahukah apa masalahnya? Bukan kebingungan memilih jurusan atau pekerjaan, namun masalah yang dihadapi mahasiswa ini adalah “kesulitan memilih pakaian untuk digunakan kuliah”. OMG! Usut punya usut, saat kecil hingga tumbuh dewasa orang tuanya selalu memberikan apa yang diperlukannya. Mamanya selalu menyiapkan baju, sepatu, bahkan pakaian dalam yang akan ia gunakan. Sehingga saat ia kuliah dan berpisah rumah dengan orang tuanya ia menjadi kebingungan memilih benda untuk keperluannya sehari-hari.

5. Mengembangkan Kognitif dan kreativitas anak.
Anak yang tidak pernah dibiarkan berekplorasi tidak bisa menjadi kreativ. Ia akan terbiasa dijejali ide-ide dari orang tuanya tanpa mencari ide dari pikirannya sendiri. Begitu juga saat ia berada dalam masalah, ia terbiasa menemukan solusi dari orang tua tanpa berfikir. Nggak mau kan anak tidak kreatif? Yuk biarkan anak bereksplorasi!

Permasalahan utama saat kita membiarkan anak berekplorasi adalah rasa cemas kita sebagai orang tua. Iya nggak? Takut anak jatuh, takut anak dijahati orang lain, takut anak kebingungan, takut anak berkelahi, dan ketakutan lain yang selalu menghatui saat membiarkan anak bereksplorasi. Ternyata yaa buibu, kecemasan yang kita rasakan itu wajar.

Sebagai orang tua yang mau anaknya bertumbuh kembang secara optimal ada yang bisa kita lakukan dalam menghadapi rasa cemas, yaitu:

- Cemas/Khawatir jangan berlebihan, hindari menunjukan rasa cemas didepan anak.
- Arahkan rasa cemas untuk MELINDUNGI anak, bukan MEMBATASI-nya.
- Fokus pada lingkungan ekplorasi anak, bukan hanya pada anak.
- Ingatlah bahwa saat anak jatuh, itu adalah sebuah kesempatan anak belajar untuk tidak jatuh.

Sudah siap berkata “IYA BOLEH” saat anak mau berekplorasi? *wink*

Pemateri selanjutnya adalah mba DR.(c). Rita Ramayulis, DCN, M.KES. Wanita yang disapa mba Rita ini memulai materi dengan mengajak para peserta seminar untuk senam penguin. Seruuu! Pengen tahu gimana serunya? Tonton videonya yaa!


Selesai mengajak senam pinguin, mba Rita membeberkan fakta-fakta tentang anak diatas usia 1 tahun. Saya tercengang! Mulai dari pertumbuhan otak anak usia 1+, kebutuhan nutrisi, hingga hal-hal yang paling berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Mau saya ceritain tapi enaknya sih nyimak sendiri loh, hehehe. Lain kali dating yuuk ke acara seminar parenting yang diadain dancow, supaya ilmu kita mendidik anak bertambah! ;)

Yang paling saya ingat dari fakta anak usia 1 tahun keatas adalah:
Daya tahan tubuh yang 80% berada di saluran cerna!

Sebelum acara selesai, mba Rita dan mba Shahnaz juga memberikan tips untuk menyimpasn Susu Formula. Diantaranya:
- Air yang digunakan haruslah hangat. Tidak terlalu panas, sehingga bakteri baik dalam susu formula tidak mati.
- Sendok yang sudah mengandung air, jangan dimasukan dalam kemasan susu formula.
- Saat menyimpan susu formula dalam wadah, jangan dituangkan langsung. Namun susu formula harus tetap berada dalam kemasan alumunium foilnya.
- Saat ditutup, kemasan harus dilipat minimal 3 kali lipatan.
- Simpan susu formula pada suhu ruangan sejuk. Hindari udara terbuka dan sinar matahari.
- Jangan lupa sebelum membuatkan susu untuk anak, orang tua harus cuci tangan terlebih dahulu dan pastikan gelas atau bottlenya bersih.


Sekian ilmu yang saya dapatkan saat menghadiri seminar “Berkata IYA BOLEH untuk mendukung EKSPLORASI si Kecil” yang diadakan Dancow. Sampai jumpa diacara lainnya, semoga bermanfaat! ^^





14 comments:

  1. memang penting banget memperhatikan dan mempersiapkan nutrisi terbaik bagi anak kita demi kehidupan terbaiknya yaa Mbaa :)

    duh anak saya udah beberapa bulan belum ditimbang berat dan diukur tinggi badannya nih :(

    ReplyDelete
  2. Menarik sekali informasinya Amy. Kegiatan kayak gini jarang bisa saya ikuti karena kesibukan kerja. Terimakasih infonya 😊

    ReplyDelete
  3. Ilmunya bermanfaat banget,My. Thanks for sharing

    ReplyDelete
  4. Betul teh, bukan hanya seribu hari pertamanya tapi di seumur hidupnya kita mau memberikan yang terbaik bagi mereka.

    Makasih share ilmunya ya, teh.

    ReplyDelete
  5. Wah, ini susu yang bikin saya susah move on sampe gede, Mbak.... *gagal fokus :lol

    ReplyDelete
  6. Wah wah.. lengkap sekali infonya, bisa dicontek kalo saya punya baby.. hehehe.. terima kasih sharingnya mbak..

    ReplyDelete
  7. Mengukur lingkar kepala itu yang sering tidak dilakukan, bidan juga tidak merekomendasikan/menyuruh

    ReplyDelete
  8. Mulai ada iklan Dancow jadi membiasakan berkata #IYABOLEH ples intonasi yang sama kaya di iklan.

    Dan ini bener efektif untuk membentuk kepercayaan diri si anak.

    Andaikan aku tau ilmu ini dari dulu yaa...
    Heu~~

    ReplyDelete
  9. 1000 hari pertama kehidupan memang penting ya, harus terpenuhi juga nutrisinya. Lengkap neh informasinya

    ReplyDelete
  10. Beginilah punya temen-temen mamak blogger, banyak info dan ilmu tentang anaknya. Bisa persiapan dulu sebelum nanti punya anak sendiri, thanks for sharing ya teh :D

    ReplyDelete
  11. Jadi 1000 itu terhitung dari kehamilan ya Mbak. Berarti juga sampai usia 2 tahun itu mesti hati2 buat ortu berkata dan bersikap, bisa langsung nempel di memory anaknya.

    ReplyDelete
  12. setuju banget ini. 3 poinnya kelihatan mudah tapi ya susah juga :)

    ReplyDelete
  13. Kadang saking khawatirnya saya sebagai orang tua, jadi panik dan refleks melarang. Tapi dengan seringnya ikut seminar parenting, jadi paham kalau berkata "IYA BOLEH" memberi kesempatan anak untuk eksplorasi sehingga mereka belajar banyak hal :)

    ReplyDelete