Wednesday 20 December 2017

Ngobrol Bareng MPR Republik Indonesia

Deg-degan loh mau dateng ke acara ini. Saya kira ini acara sakral yang bakal penuh dengan aturan-aturan protokoler. Ternyata saya salah besar. Acara Gathering Netizen MPR dan BloggerBDG di Hotel Aston Tropicana Cihampelas Bandung ini santai dan seruuuuu!


Setelah menyanyikan lagui Indonesia Raya, Pak Zul dan Pak Ma’ruf langsung mengajak para netizen berbincang-bincang. Ada 10 pernyataan dan pertanyaan yang dijawab oleh Pak Zul. Apa aja? Apakah sama dengan yang akan teman-teman sampaikan kalau ketemu langsung dengan ketua MPR Republik Indonesia? Check this out!




1. Bunda Intan
Bunda Intan bertanya tentang kelangkaan gas. OMG! Thats mamak-mamak banget kan yah? Ada yang sampe jual 35 ribu lho. Padahal harga agennya itu Cuma 18.500. Gimana pak, apa yang harus mamak-mamak lakukan? Apakah kudu pake hawu? Oh no, kayu bakar udah sulit ditemukan, sama kaya langkanya minyak tanah.

Pak Zul menjawab: Gas merupakan sumber daya alam yang sudah menjadi hak warga negara Indonesia. Kelangkaan gas ini sudah dari kapan tahu sering kami gembar-gemborkan. Tapi solusinya masih belum ada yang pro rakyat. :(

2. Ambu Maria
Pak, MPR bagi waga kecil seperti kami ini sangat sulit ditemui. Yang bisa kami temui barulah RT/RW. Ambu mengangkat masalah kebersihan, pengelolaan limbah dan sampah. Harus gimana pak?

Pak Zul menjawab: Sampah itu masalah siapa? Hanya wali kota? Hanya Gubernur? Hanya pemerintah? NO. Sampah masalah kita bersama, yang menyelesaikannya tentu saja kita semua. Tidak bisa kita hanya menyalahkan pemerintah. Yuk disiplin dari mulai diri sendiri. Kalau buang sampah sudah pada tempatnya belum? Sudah memisahkan sampah organik dan non organik belum? 

3. Teh Sugi
Pak, bagaimana mengatasi politik pertemanan?

Pak Zul: Teman seperti apa? Politik apa yang dijalankan? Untuk urusan pekerjaan, sah-sah saja selama orang tersebut memang berkompetensi. Nah kalau tidak berkompetensi tapi dijadikan mitra atas dasar pertemanan, itu namanya korupsi.



4. Kang Yoga
Blogger yang jauh-jauh datang dari bungbulang ini menanyakan tentang isu politik Setya Novanto. Hmmmm....

Pak Zul; Saat ini kan Pak Setnov sudah mengundurkan dii, ya kita lihat saja siapa nanti penggantinya. Nah, MPR dan DPR ini kan yang memilih rakyat, kalau sudah tahu tidak baik kita tidak pelu memilihnya lagi. Iya kan?

5. Bang Aswi
Pas bagian bang Aswi ini ada cerita kocak, tapi cukuplahj yang datang ke venue yaa yang tahu ceritanya, wkwkwkwk. Pertanyaan yang dilontarin Bang Aswi terkait masalah pajakroyalti penulis. Itu gimana bapak? Apakah sudah ada solusinya? Apa kami harus berhenti menulis seperti Penulis yang tenar itu?

Pak Zul menanggapi cerita yang saya sensor dengan kata=kata “Cerdas!’ semuanya ketawa. Dan untuk masalah pajak, Mas Anang di DPR sedang gencar memperjuangkan hak teman-teman penulis. Kita doakan semoga undang-undangnya cepat rampung dan memihak pada kita. Aamiin.

6. Teh Rina
Pak, bisakah presiden dipilih dengan tidak langsung? Misalnya dipilih oleh MPR seprti dulu?

Pa Zul: Bisa saja, asalkanUndang-undangnya di amandemen kembali. Saat ini yang sah adalah pemilihan presiden secara langsung. Ya mungkin saja terjadi pemilihan presiden secara tidak lamgsung lagi jika memang Undang-undangnya sah.

7. Teh Retno
Pak, menyambung dengan yang ditanyakan Bang Aswi, bagaimana dengan masalah flagiatisme? Bukan Cuma pajak royalti yang mahal, tapi juga kasus pembajakan buku tidak bisa kita hindari. Gimana pak?

Pak Zul: Kita bisa membantunya dengan tidak membeli bajakan. Apalagi di era digital seperti ini, mau apa-apa mudah. Download, Upload, pembajakanpun makin mudah. Kuncinya ada pada kesadaran kita masing-masing. Malu nggak pakai produk bajakan? Harusnya malu, agar kita bebas dari kasus pembajakan. Dan undang-undangnya sudah ada, HAKI.

8. Kang Zamzam
Kang Zamzam menanyakan ada apa dengan Ust. Solmet sampai di boikot saat di Bali?

Pak Zul; Orang jahat itu memang ada. Tapi nggak semua orang bali jahat. Itu hanya segelintir orang yang melakukan, Iya tidak? Sama seperti beberapa kasus bom bunuh diri, meski mereka bilang agama islam, tapi tidak semua orang islam pembunuh kan? Nah ini yang perlu kita garis bawahi, jangan karena perlakuan oknum, kita menghakimi orang lain berdasarkan agama dan sukunya.

9. Teh Putu 
Pada saat saya sekolah, bisa dibilang sayua hapal semua nama menteri. Kalu sekarnag bagaimana pak? Gimana kit amau jadi warga negara yang baik, sementara pelajaran PPKN pun dihapuskan? Hiks.

Pak Zul: Yaa, beginilah konsekeuensinya. Dan cara bersosialisasi kami salah satunya dengan temu netizen seperti ini. Bersama para blogger dan netizen kita mencoba mengedukasi masyarakat tentang arti warga negara yang baik. Tentang negara, tentang 4 pilar.

10. Kang Dede
Kang dede menanyakan tentang ISU SARA terkait pilkada DKI kemarin. Dan isu tebang pilih hukum pada publik-publik figur.

Pak Zul: Ya itu lah yang terlihat di masyarakat. Memang banyak kasus yang ditangani oleh kepolisian, KPK, dan penegak hukum berwenang lainnya. Isu sara yang terjadi kan sebenarya digembar-gemborkan oleh media, oleh para netizen dan segelintir orang yang membuzzerkannya. Untuk itu kita butuh netizen smart yang netral, yang berpikir sebelum bertindak dan menshre sesuatu yang tak bermanfaat.

Selesai menanggapi unek-unek dari netizen, pak Zul menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi bangsa ini. Mulai dari perpecahan suku, tidak sejahteranya masyarakat hingga esenjangan sosial. Menurut pak Zul, kita hanya perlu kembali kepada Pancasila. Masing inget nggak kelima silanya? 

1. Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam perwakilan Indonesia
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Mari kita rajut kembali sang merah putih yang terkoyak-koyak. Jangan antipati pada masalah-masalah yang ada disekitar kita. Kalau bukan kita yang bertindak, minimal menyebarkan informasi yang benar, menteralisir keadaan yang runyam, siapa lagi yang akan menyelamatkan bangsa ini?

Bentar-bentar ngeluh, koar sana sini tentang buruknya negeri adalah hal yang seharusnya kita hindari. Yuk jadi warga negara yang baik dengan tidak mudah terprovokasi berita yang belum tentu asal-usulnya! ;)


Sampai ketemu diacara bareng MPR RI yang lain, semoga bermanfaat! ^^
Disclaimer: manuskrip percakapan ini berdasarkan apa yang saya tangkap, maaf kalo ada salah-salah kutip. :D

3 comments:

  1. Semua permasalahan balik lagi ke dalam diri sendiri ya, ga hanya bisa nyalahin aja, apalgi ngeshare berita2 yang belom tentu bener adanya.
    Yuk yuk ahh rajut kembali bendera yg terkoyak!

    ReplyDelete
  2. Ya ampun bunda Intan keresahan sama gas langkanya sama banget kek Ibu aku dirumah kemarin 😂

    ReplyDelete
  3. Mantep nih reportasenya,Teh.hehehe

    ReplyDelete