Thursday 10 August 2017

4 Faktor Penentu Kecerdasan Anak Generasi Millenial

Siapa yang pernah konsultasi dengan dokter tumbuh kembang anak? Saya belum pernah. FYI, dokter tumbuh kembang anak di Indonesia itu cuma ada 51 lho! Buat saya yang nggak terlalu seneng bolak-balik ke dokter apalagi rumah sakit, konsultasi dengan dokter tumbuh kembang anak adalah hal langka. Dan untuk pertama kalinya di acara Konferesi Ayah Bunda Platinum bersama Morinaga 5 Agustus 2017 kemarin, saya ketemu dengan dokter tumbuh kembang anak. Namanya dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), lebih akrab disapa dokter Wawan. Konon, kalau mau konsultasi dengan dokter ini, kita harus antri sampai 3 bulan! Lama banget ya?

konferensi ayah bunda platinum, KABP2017, parenting, seminar parenting

Dalam acara Konferensi Ayah Bunda Platinum ini, dokter Wawan memaparkan 4 Faktor Penentu Kecerdasan Anak Generasi Millenial. Apa saja kah itu?

1. Perkembangan Otak
Buibu, bapak-bapak, udah tahu belum sejak umur berapa otak anak berkembang? Yes, 1000 hari pertama anak adalah masa emas anak dimana otaknya berkembang dengan sangat pesat. Ada dua hal yang mempengaruhi perkembangan otak anak. Pertama adalah Nutrisi Dini. Yang kedua adalah Stimulasi Dini. Apa maksudnya? Begini…

Nutrisi Dini
Nutrisi dini adalah asupan nutrisi yang diterima anak di 1000 hari pertama kehidupannya. Nutrisi-nutrisi yang diterima anak pada masa ini akan membentuk dan mematangkan sel otak. Karena 1000 hari pertama dimulai saat anak masih janin, maka perhatikanlah asupan makanan untuk ibu hamil. Apa yang sering kita makan saat sedang hamil? *dalam hati saya jawab seblak, baso, mie ayam, mie instan…. Kenapa nggak ada nutrisinya ya?

Setelah lahir, anak mendapatkan asupan nutrisi dari Air Susu Ibu alias ASI. *Langsung baper karena nggak lulus ngasih anak asi ekslusif. Setelah 6 bulan, barulah diberi makanan pendamping ASI. Buebuu, MPASI itu nggak harus repot yang penting kaya nutrisi. Daaaan, nggak usah susah kasih MPASI untuk anak dengan menu ribet hasil googling, cukup berikan apa yang biasa dimakan oleh anggota keluarga yang lain. Hanya saja teksturenya yang dibedakan. Kata dokter Wawan, kalo kita nggak biasa makan ikan salmon, nggak usah maksain anak buat MPASI dengan salmon. Masih banyak sumber protein lain yang bisa diberikan pada anak. *okesip*

Stimulasi Dini
Jika kita melakukan stimulasi, maka akan memperkaya koneksi sel-sel otak anak. Stimulasi dilakukan dengan adanya interaktif antara orang tua/pengasuh dengan anak. Stimulasi dapat merangsang anak untuk belajar melakukan berbagai kemampuan. Saat golden ages, anak berada dalam masa kritis dimana puncak jumlah koneksi otak anak terbentuk. Jadi jangan sampai anak-anak kita tidak distimulasi sejak dini ya! Karena jika terlambat memberikan stimulasi pada anak, takutnya anak kita akan mengalami ketertinggalan dan tidak cerdas. Lalu bagaimanakan caranya men-stimulasi anak dengan baik dan benar? Yuk cek digambar dibawah ini!

konferensi ayah bunda platinum, KABP2017, parenting, seminar parenting

Stimulasi yang diberikan pada anakpun tidak memerlukan perlengkapan yang mahal lho! Saat bayi baru lahir, lalu sang Ibu mengajarkan padanya untuk tersenyum ketika saling pandangpun merupakan sebuah stimulasi bagi bayi. Saat menstimulasi anak, tak jarang anak tidak akan langsung mengerti dan melakukan apa yang kita inginkan, sebagai orang tua kita tak boleh langsung menyerah. Untuk menstimulasi anak melakukan gerakan senyuman saja perlu waktu sekitar 3 bulan sejak ia lahir. Semangat menstimulasi anak sejak dini dengan bahagia! ^_^

2. Sistem Ketahanan Tubuh
Anak yang belum lahir, mendapatkan ketahanan tubuh (sel-sel antibody) dari Ibunya melalui placenta. Setelah anak lahir sebenarnya sudah memiliki system ketahanan tubuh yang relatif lengkap, tentu saja sel-sel antibody itu masih berasal dari sang Ibu saat ia berada dalam kandungan. Namun seiring berjalannya usia, anti bodi yang diberikan Ibu makin menipis dan habis sehingga anak perlu membentuk antibodinya secara mandiri. Nutrisi untuk pembentukan system ketahanan tubuh anak pada masa bayi didapatkan dari ASI. Diketahui anak yang mengkonsumsi ASI memiliki daya tahan tubuh terbaik sehingga terlindungi dari risiko mengalami berbagai penyakit infeksi, alergi, dan bahkan penyakit kanker. *Eh koo saya berasa pinter yaa bisa mgerangkum apa yang diomongin pak dokter? hihihi.

konferensi ayah bunda platinum, KABP2017, parenting, seminar parenting
Situasi saat dr Wawan memberikan materi
Dari mana melihat system ketahanan tubuh anak?
Kita dapat melihatnya dari mekanisme system perlindungan umum yang dapat dideteksi, diantaranya:
*Kulit, Bulu Mata, dan Hidung.
*Cairan lendir (saluran nafas)
*Cairan Kimiawi (Asam Lambung)
Dan hal lain yang terkait dengan kualitas pertumbuhan fisik anak.

Jika anak memiliki ketahanan tubuh yang baik, tubuhnya terlatih untuk mengenali, mengingat, menyerang dan memusnahkan agen penyakit yang menyerang tubuhnya. Selain dari antibody dari tubuhnya sendiri, proses tersebut bisa berlangsung bila anak mendapatkan vaksinasi dan imunisasi. *Jreng-jreng*

FYI, bulan Agustus dan September pemerintah memberikan imunisasi GRATIS untuk MR ( Measles and Rubella) untuk mencegah anak terkena campak dan rubella. Imunisasi ini berlaku untuk anak usia 9 bulan sampai 15 tahun dan diadakan di Seoklah, Puskesmas, maupun Posyandu. Ada juga beberapa rumah sakit yang mengadakan imunisasi MR Gratis. Oiah, ini berlaku untuk pulau Jawa,, diuar pulau jawa akan diadakan tahun 2018. *kampanye sekalian*

3. Tumbuh Kembang Optimal
Udah tahu kan apa artinya tumbuh kembang anak? Yang belum tahu nggak usah sedih, hehehe. Tumbuh dapat dilihat dari struktur dan ukuran fisik seperti Berat Badan, Tinggi Badan, dan Ukuran Lingkar Kepala. Sementara Kembang adalah hal-hal yang mencakup fungsi dan kemampuan anak. Misalnya Pengelihatan, Pendengaran, Motorik kasar, Motorik Halus, Bicara Bahasa, Personal Sosial, dan Kecerdasan Prilaku. Tumbuh dan kembang anak tidak dapat dipisahkan. Ciri anak sehat, tumbuh dan kembangnya sesuai dengan tahapan usianya. Berikut pola tumbuh kembang optimal sesuai dengan usianya:

konferensi ayah bunda platinum, KABP2017, parenting, seminar parenting

Lalu bagaimana jika bahkan saat lahir anak sudah tidak sesuai tahapan usia tumbuh kembangnya? Bisakah di anak mencapai tumbuh kembang optimal? BISA. Caranya adalah dengan mendeteksi keterlambatan atau kekurangan sedini mungkin.

Anak bisa bertumbuh kembang optimal dengan nutrisi yang tepat. Dan inilah tahapan pemberian nutrisi untuk tumbuh kembang optimal anak:

0-6 Bulan adalah periode pembuka.
6-24 Bulan adalah periode Kritis
24 bulan – 6 tahun adalah Periode Sensitif

Lagi-lagi, dokter Wawan menekankan bahwa pemberian ASI adalah nutrisi sekaligus stimulasi terbaik bagi anak agar dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal. Buebu, kalo lagi ngasih nenen anak, jangan sambil window shopping, jangan sambil whatsappan, jangan sambil nyinyirin sosmed orang lain. Karena sejatinya saat menyusui, anak sedang distimulasi oleh ibunya. Hayoooooohloooh, siapa yang menyusui sambil maenan handphone? *kesindir deh dikit*

Tumbuh kembang optimal anak, dipengaruhi 3 faktor. Yaitu Genetik, Epigendetik, dan Lingkungan. Dimana 3 faktor tersebut juga mempengaruhi Nutrisi dan Stimulasi yang diterima anak. Nutrisi mempengaruhi saluran cerna, sementara stimulasi mempengaruhi panca indera-nya. Dan hal tersebut terekam dalam otak anak. Menyambung faktor tumbuh kembang dalam  faktor penentu kecerdasan anak generasi Millenial ini, ada faktor keempat, yaitu Kesehatan Saluran Cerna.

4. Kesehatan Saluran Cerna
Dalam tubuh anak sehat, ada bakteri-bakteri baik yang dibutuhkan untuk kesehatan saluran cernanya. Bakteri-bakteri atau Mikrobiota tersebut berbeda sesuai dengan usia anak. Berikut ini adalah tabelnya:
konferensi ayah bunda platinum, KABP2017, parenting, seminar parenting

Nah, dari mana anak mendapatkan mikrobiota yang menjaga kesehatan saluran cernanya? Tentu saja dari asupan nutrisi yang didapatkan dari makanan dan minuman. Lagi-lagi, 1000 hari pertama merupakan penentu kesehatan saluran cerna anak. Dimana mikrobiota diharapkan dapat tumbuh sempurna saat anak menginjak usia 2 tahun. Biasanya setelah 2 tahun, mikrobiota dalam tubuh sudah stabil dan dapat membentuk system imun anak serta terkait dengan pertumbuhan pola pertumbuhan fisik, dan sirkuit otak anak.

Jadi yaaaa semuanya itu saling terkait. Dan yang paling penting adalah NUTRISI serta SIMULASI yang orang tua berikan pada anak pada golden agesnya. Buat buibu yang anaknya masih belum 2 tahun dan merasa “kayaknya anak saya kurang ini atau kurang itu..” yuk perbaiku nutrisi dan stimulasi anak agar mereka dapat menjadi anak yang memiliki kecerdasan multitalenda di era millennial ini!
Sebelum mengakhiri materinya, dokter Wawan memberikan Tips Untuk Orang Tua yang ingin mempersiapkan kecerdasan multitalenta anaknya sejak dini. Berikut Tipsnya:

Pada Masa Kehamilan:

konferensi ayah bunda platinum, KABP2017, parenting, seminar parenting

Pada Masa Persalinan dan Setelah Anak Lahir:

konferensi ayah bunda platinum, KABP2017, parenting, seminar parenting

Pada Masa Bayi dan Anak:

konferensi ayah bunda platinum, KABP2017, parenting, seminar parenting

Sekian rangkuman materi yang disampaikan dokter Wawan diacara Konferensi Ayah Bunda Platinum bersama Morinaga versi saya, semoga bermanfaat ya buibu!

Salam hangat,
Amy.
Mamah muda yang ingin anaknya memiliki kecerdasan multitalenta.

4 comments:

  1. Seneng kalau ikut seminar parenting gini, upgrade ilmu ya, aamiin semoga anak - anak kita menjadi anak yang cerdas multitalenta yah

    ReplyDelete
  2. Wah bnyk pernak perniknya yah utk menciptakan generasi unggul👍

    ReplyDelete
  3. Nah.. nah.. poin ke 4 nih saya masih suka bingung. Apalagi dengan pola makan anak saya.. hiks.. ma kasih infonya, Teh ^_^

    ReplyDelete
  4. Sukaa banget sama pemaparannya, teh Amy.
    Ada visualisasinya...jadi saya berasa hadir di sana dan paham materinya.

    PR banget ini...jadi orangtua di era milenial...secara menyusui aja...lekatnya sama gadget ketimbang anak.
    **heuu...aku juga kesindir...

    ReplyDelete