Monday 30 November 2015

5 Hal Yang Menghambat Dalam Berwirausaha

Sudah hari terakhir dibulan November nih. Nggak kerasa ya, kayaknya baru kemarin menapaki tahun 2015. Tiba-tiba sekarang sudah memasuki akhir tahun. Biasanya apa sih yang dipersiapkan untuk menghadapi awal tahun? Kalau saya cuma punya satu misi, yaitu menyelesaikan mimpi-mimpi dari tahun-tahun lalu yang belum terjadi. *tsah


Alhamdulillah, tahun 2015 banyak hal yang saya alami dalam kehidupan. Untuk materi saya rasa tak perlu disebutkan satu persatu, karena semua yang saya miliki saat ini adalah milik Allah yang dititipkan saja. Namun ada beberapa perubahan besar dari kepribadian saya, mulai dari memutuskan untuk bekerja dirumah, menikah, dan saat ini sedang mengandung. Lalu apa impian yang belum saya capai?

Memiliki anak insyaallah akan dimulai 2016 nanti, dan saya juga ingin memiliki rumah serta mobil pribadi. Aamiin. Mobil sepertinya masih belum terlalu penting, rumahpun tidak terlalu mendesak karena saat ini masih ada rumah nenek Rudi yang bisa ditempati. Terus mimpi apa dong yang harus saya gapai tahun nanti?

Saya ingin punya usaha sendiri, rudipun begitu. Hanya saja kami masih bingung akan membuat usaha apa yang sekiranya bisa kami jalankan dengan sifat yang “angin-anginan” ini, hehehe. Dari pengalaman yang kami rasakan sendiri, ada banyak peluang yang bisa diciptakan untuk berwirausaha. Namun mengapa selalu gagal? Nah sebagai pengingat untuk diri sendiri agar tidak gagal lagi dalam menjalankan wirausaha tahun depan, saya harus menuliskan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan seseorang yang akan memulai wirausaha.

Wednesday 25 November 2015

Memilih Perhiasan Yang Sesuai Dengan Karakter

Teman memang ada untuk berbagi. Dari sekedar bercerita sampai pada ikut memecahkan dan membatu masalah yang sedang dihadapi. Saya dan Juwita, sudah lebih dari 11 tahun. Kita berteman sejak tahun 2004, jadi sudah saling mengenal karakter masing-masing. Seringnya sih kita bercerita tentang cinta, hehe. Dulu kita pernah sama-sama patah hati, galau berjamaah. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, kita yang kini terpisah kota, hanya sesekali bertemu dan sering berkomunikasi via whatsapp. Disaat saya sedang merayakan second anniversary, tiba-tiba Juwita menanyakan cincin kawin.


Mungkin juwita yang akrab dipanggil Jhui ini berfikir, saya yang sudah menikah adalah seseorang yang tepat untuk menjawab pertanyaannya. Ya, Februari 2016 nanti rencanaya Jhui akan menikah dengan salah satu rekan sejawatnya di Jakarta. Saya menjawab apa adanya, saya nggak tahu harga pasaran cincin yang saya tahu cincin nikah itu macam-macam dan tergantung selera. Menurut kita bagus dan murah, belum tentu menurut orang lain. Iya nggak sih? 

Friday 20 November 2015

20 November 2013: Langkah Awal Dipertemuan Kelima


Hai kamu yang sedang ada disana. 
Aku hanya ingin mengenang, apa yang pernah terjadi pada kita.
Dua tahun yang lalu, kita sepakat merajut jalinan kasih sayang yang tak akan terputuskan.
Kita berpendapat apa yang kita jadikan impian haruslah disegerakan.
Ya, kala itu bukan pertama kali kita bertemu. Itu pertemuan kelima kita, dan lalu menjadi awal langkah.

Mata yang penuh binar, terpapar bahagia. Pertemuan pertama disebuah kedai dekat pusat kota. Kamu berkata tak sengaja ingin makan di tempat yang sama denganku. Ah, kurasa itu takdir. Namun ternyata bagimu itu taktik. Samar kuingat, jaket yang kamu kenakan. Senyuman yang kamu persembahkan. Madtari menjadi saksi, bersama beberapa kawan.

Wednesday 11 November 2015

Gadget Terakhir, Ternyata Bisa Dicicil ~

Selalu ada yang pertama. Bukan hanya cinta pertama, saya masih sangat ingat gadget pertama yang saya miliki. Jangankan untuk buka email, gadget pertama itu masih menggunakan layar monochrome dengan ringtone monophonic. Fitur paling kerennya adalah Radio FM dan merekam suara hingga 60 detik. Gadget pertama milik saya adalah pemberian dari Papah, meski tak pernah meminta, sepertinya Papah mau memberikan hadiah pada anaknya yang berhasil masuk ke salah satu sekolah keren di Indonesia. Tahun 2004, saat itu saya lulus menjadi siswa baru di SMKN 1 Cimahi, atau STMN Pembangunan Bandung jurusan Tekhnik Produksi Program Pertelevisian. Dan sebuah gadget merek Nokia dengan type 8310-pun diberikan pada saya sebagai hadiah. Saya sih seneng banget, secara saat itu masih jarang yang memiliki gadget.


Seiring berjalannya waktu, pasar telekomunikasi Indonesia makin maju. Gadget yang dulunya berukuran layar yang sangat minim, berubah menjadi besar. Kebutuhan masyarakat Indonesia tak lagi hanya SMS dan Telephone saja. Saya yang masih menggunakan Nokia 8310, akhirnya tergoda dengan suguhan fitur gadget lainnya. Tahun 2008, saya sangat ingin mencoba video call. Dengan alasan sebagai perantau di Jakarta, saya merasa perlu memiliki gadget yang bisa melakukan video call untuk melihat keluarga saya di Bandung. Meskipun sebenarnya yang memiliki gadget berfitur 3G Video Call saat itu hanyalah sepupu saya, Iyan.


Akhirnya Desember 2008 saya memutuskan membeli Nokia 3120 classic. Sebuah gadget 3G yang murah, hehe. Fiturnya lumayan canggih, meski tak secanggih Blackberry yang saat itu mulai menggeliat dikalangan selebritis dan publik figure. Dari Nokia 3120 classic saya belajar banyak hal, mulai dari membuka facebook, mendownload aplikasi chating Nimbuzz dan Mig33, sampai pada mengirim MMS dan melakukan video call. Ketika itu sepertinya masih jarang operator yang menyediakan paket internet. Sehingga tarif yang digunakan adalah pemakaian perkilobyte. Alhasil konsumsi pulsa saya membengkak. Namun saya bertahan dengan Nokia 3120 classic hingga tahun 2011.

Monday 9 November 2015

Aplikasi Yang Cocok Untuk Gadget Anak

Siapa yang suka anak kecil? Iya, anak kecil itu selalu ngegemesin, kadang berbagai cara sering dilakukan orang dewasa untuk menarik perhatian anak kecil biar anak kecil itu mau digendong. Bener nggak? Salah satu cara yang biasanya dilakukan orang dewasa untuk menarik perhatian anak kecil adalah menunjukan gadget. Ini mah cara saya dan suami banget, hehhe. Dulu waktu mau membujuk keponakan biar nggak ikut sama mamahnya dan mau ikut sama kita, kita kasih lihat games-games yang biasa kita maenin. Dan ternyata mereka suka, langsung deh nemplok sama kita. Tapi lama kelamaan ponakan merasa bosan, lalu suami saya menunjukan saja beberapa video film anak-anak dari youtube. 

Awalnya keponakan anteng-anteng aja dikasih lihat beberapa film kartun kesukaannya, eh lama-lama minta nonton film hantu. Ampuun deh! Kalau hantunya yang beneran hantu yang serem sih okelah, tapi yang muncul dihasil pencarian itu kan lebih banyak hantu esek-eseknya. Nah setelah dilema agak lama. Sayapun mencoba mencari aplikasi-aplikasi yang cocok untuk anak-anak Di play store Dan hasilnya banyak banget! Sampe bingung milihnya.

Friday 6 November 2015

Tips Agar Menjadi Blogger Kaya

Blogger kaya, mengapa tidak? Sebelum saya berbagi tentang tips "Menjadi Blogger Kaya" yang saya dapatkan dari acara jumpa blogger bersama Sunlife awal Oktober kemarin, saya mau bertanya dulu pada teman-teman. Apa sih "Kaya" itu? Apakah mereka yang berprofesi sebagai pengusaha? Atau mereka yang bekerja secara profesional dengan bayaran yang tinggi? Atau mungkin juga seorang karyawan biasa dengan gaji pas-pasan namun selalu merasa bahagia?

orang kaya

Menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia), Kaya adalah:
1. Mempunyai banyak harta (uang dan sebagainya).
2. Mempunyai banyak (mengandung banyak dan sebagainya).