Monday 28 December 2015

Bukti Nyata Peduli Pada Sesama

Hari Libur Nasional Maulid Nabi Muhammad dan Natal tahun 2015 kali ini beriringan. Mengakibatkan kemacetan panjang dibeberapa lokasi, terutama destinasi-destinasi wisata. Saya sih nggak kemana-mana, pasalnya suami harus standby di kantornya. Jadi liburan kali ini saya hanya menghabiskan waktu dengan berselancar di Dunia maya. Ah saya selalu miris membuka social media di akhir-akhir tahun seperti ini. Mengapa? 

Hampir setiap tahun, media-media online banyak yang menyebarkan perihal hukum megucapkan "Selamat" pada hari besar agama lain atau hukum perayaan tahun baru. Well, saya memang punya prinsip untuk mengucapkan atau tidak kata "selamat" tersebut. Namun saya rasa itu tak perlu digembar-gemborkan, apalagi melalui social media yang notabene bisa dibaca semua kalangan. Hal-hal semacam itu riskan memporak porandakan Indonesia yang Bhineka Tungga Ika ini. Menurut saya hal-hal seperti itu (walaupun dengan maksud mengingatkan) seharusnya dibagikan dalam ruang lingkup tertentu yang memang memiliki satu tujuan dan satu pandangan. Iya nggak sih?

Saya seorang muslim dan Papah saya beragama kristen protestan. Kami bertoleransi, tak saling usil untuk membuktikan siapa yang paling benar. Yang penting kami melakukan hal-hal terbaik serta tidak saling merugikan. Namun, meskipun kami tidak mempermasalahkan apa yang menjadi perbedaan, terkadang ada saja ucapan-ucapan yang menganggu. Banyak orang merasa benar dengan menghakimi apa yang kami jalani. Ya, kita memang harus peduli terhadap sesama. Tapi bukan dengan berkomentar seenaknya, apalagi sampai menghina.

Salah satu yang diajarkan Papah sebagai bukti nyata bentuk kepedulian terhadap sesama adalah dengan "Mendonorkan Darah". Papah memang sudah beberapa kali mendonorkan darah di PMI, saya selalu ingat bagaimana wajah sumringahnya ketika sampai dirumah dengan membawa pulang kisah yang dialami ketika ada di kantor PMI. Yang selalu saya ingat dari cerita Papah adalah perkataanya yang ini: "Waktu mau diambil darah, kita nggak ditanya agama kita apa, nggak ditanya juga berapa gaji perbulan, hihihi... Cuma diperiksa aja kita ini sehat atau nggak, darah kita ini bisa digunakan untuk menolong orang lain atau nggak?".

Kartu Donor punya Papah

Papah sudah mendonorkan darah sejak tahun 2007. Terakhir kali Papah mendonorkan darahnya adalah 19 September 2015, kata Papah sih bagusnya donor darah itu 3 bulan sekali. Konon mendonorkan darah bisa membuat tubuh kita lebih sehat. Jadi bukan hanya dapat menolong orang lain, tapi donor darah juga bermanfaat untuk pendonornya. Sayapun tertarik dengan apa yang Papah lakukan. Lalu pergi ke salah satu acara yang mengadakan kegiatan donor darah. Sayangnya setelah dicek, darah saya HB-nya rendah. Mungkin belum waktunya saya membuktikan kepedulian saya terhadap sesama dengan mendonorkan darah. Kedatangan saya ketempat tersebut tidak berbuah kosong, saya mendapatkan informasi bahwa bukan hanya darah yang bisa disumbangkan melalui PMI. Kita juga bisa ikutan yang namanya Bulan Dana PMI lho!


Bulan Dana PMI dalah salah satu kegiatan yang dilakukan PMI dalam menampung dana agar dapat membantu orang lain. Biasanya dana tersebut akan dipakai untuk bantuan Dapur Umum di lapangan saat terjadi bencana, pelayanan kesehatan, dan pelayanan ambulans. Untuk berpartisipasi, kita hanya perlu mentransferkan dana ke beberapa rekening yang disediakan, yaitu: 
  • Bank BCA Kantor Cabang Utama Thamrin Nomo Rekening : 206-38-1794-5 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta. 
  • Bank MANDIRI Kantor Cabang Kramat Raya Nomor Rekening : 123-00-17091945 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta. 
  • Bank DKI Kantor Cabang Utama Juanda Nomor Rekening : 101-03-17094-7 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta. 
Jadi tunggu apa lagi? Ayo peduli bantu sesama dengan mengikuti Bulan Dana PMI!
Masa sudah mau tahun 2016, masih cuma nyinyir dan komentar tentang kehidupan orang lain disosial media? *wink*



26 comments:

  1. harusnya begitu mbak yu. itu menciptakan toleransi

    ReplyDelete
  2. Setuju banget, hr gini msh nyinyir? balik lg aja ke thn lalu #eh xixixixi

    Btw thanks yah info PMI nya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehehee mba yeye bisa aja :D
      Sama-sama, mba ikutan yuk #BulanDanaPMI nya :)

      Delete
  3. Syetujuuu bgt gausah digembor2 prinsip kita ucapkan selmt atau tidak. Btw saya ga pernah donor, dulu berat badan selalu kurang dr 45 jd gaboleh donor ktnya y klo berat bdn kurang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cess mba :D

      Iya sebelum cek darah ada syarat fisik dulu, kaya minimal bb 45KG, sama kalau perempuan nggak boleh pas lagi menstruasi :)
      Btw mba Kania kurus banget, seneng deh! :D

      Delete
  4. Ah, jadi inget tulisannya Pak Ary Ginanjar : "Pada saat kita menolong seorang nenek mau menyeberang jalan, apakah kita tanya dulu agamanya apa?"
    Ei juga dari keluarga majemuk, keluarga dari suami penganut nasrani.
    Salam kenal ya ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga mba ;)
      Hehe iya atuh masamau nolong nanya dulu, keburu orang yang ditolongnya ditolong orang lain :D

      Delete
  5. ikhlaskan membantu gak usah lihat perbedaan ya mbak

    ReplyDelete
  6. Berbagi itu emang harus, karena manusia itu emang gak bisa hidup sendiri. Kunjungan baliknya ya di http://amir-silangit.blogspot.co.id/2015/12/inilah-alasan-mengapa-orang-sakit-di.html terimakasih :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, semua hal yang kita lakukan pasti ada kaitannya sama orang lain :)

      Saya udah kunjungi balik artikelnya. :)

      Delete
  7. setujuh selapan sembilan sepuluh :D
    untukku agamaku dan untukmu agamamu.. saling menghormati yg terpenting :D

    ReplyDelete
  8. berbagi dan terus berbagi, karena manusia diciptakan sebagai manusia sosial, yaa harus bersosialisasi dengan baik. Thanks mbak pencerahan banget nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama mba, makasih sudah berkunjung :)

      Delete
  9. Tulisan ini mengingatkanku kalo selama ini gak pernah "lolos" syarat jadi pendonor, gegara darahku sendiri selalu "ngambang", katanya kondisi badanku berarti tidak fit dan belum boleh jadi pendonor, tapi trus kapan ya? hiks.

    Semoga tetap dapat saling berbagi, walau dengan cara berbeda. Karena memang iya, berbagi itu bisa ke siapapun, kapan dan dimanapun, tanya harus nanya dulu "apa agamamu?".

    TFS teh Amy :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe iya mba bener banget. Oiah klo nggak bisa donor coba ikutan program #BulanDanaPMI aja ;)

      BTW, darah ngambang itu knapa mba? HB-nya rendah kah?

      Delete
  10. aku belum pernah donor darah mbak *tutupmuka*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sayapun mba, ikutan #BulanDanaPMI nya aja yuk :D

      Delete
  11. Atas nama kemanusiaan yaa...
    Lintas ras agama dan simbol lainnya. Peduli sesama

    ReplyDelete
  12. Setuju...
    Wah papahnya inspiratif mba amy

    ReplyDelete
  13. makasih gan tentang infonya dan semoga bermanfaat

    ReplyDelete
  14. terimakasih bos infonya dan salam sukses selalu

    ReplyDelete