Wednesday 18 October 2017

My Generation Film: Antara Etika dan Realita

Siapa yang penasaran sama Film My Generation? Iya, film yang disutradarai sama Mba Upi ini berhasil menyemai kontroversi. Mulai dari jalan cerita, sampai pada poster filmnya. Ada yang bilang tampilannya nggak beretika, ada juga yang bilang ini adalah realita. Ummmm.. Sebelum kita ngeluarin pendapat tentang film ini, gimana kalau kita nonton bareng dulu thrilernya? Check this out!


Secara garis besar, penampilan para tokoh di Film ini emang "nyeleneh", tapiii ini memang kenyataan. Di Kota-kota besar, penampilan seperti mereka sering dijumpai. Sekilas, mungkin kita bisa ngelihat "kenakalan" remaja yang dilakuin para tokoh-tokohnya. Tapiii tahu kah kita, ada alasan dibalik kenakalan para remaja? Saya sama suami sempet ngobrol tentang kenakalan remaja. Kayaknya sih bukan cuma jaman sekarang lho ada perempuan hamil diluar nikah. Iya nggak? Cuma mungkin sekarang lebih "parah" karena kenakalan remaja disebar melalui social media. Hmmm....

Lagi pula, setting waktu di film ini adalah saat liburan sekolah. Jadi ceritanya mereka ini murid SMA yang seharusnya ikut liburan, namun karena mereka membuat sebuah video berisi keluh-kesah, maka mereka tidak diperbolehkan ikut liburan. Dan kisah selama waktu liburan yang awalnya dianggap "biasa" karena tidak bisa pergi berlibur, justru menjadi pembelajaran berarti bagi kehidupan keempatnya. Mereka menemukan jawaban dari semua pertanyaan dan permasalahan masing-masing. Eh, emang apa aja permasalahan mereka? Nih, saya punya contekan karakteristik para pemerannya, disimak ya!


KONJI. Remaja yang lagi puber ini diiperankan oleh Arya Vasco. Pemuda polos dan naif ini merasa dikekang oleh orang tua. Ada sebuah peristiwa dikeluarganya yang membuat Konji mempertanyakan "Moralitas" kedua orang tuanya. Menurut Konji, apa yang selama ini diberlakukan padanya sangat kontradiktif dengan perilaku orang tuanya. 


ORLY. Perempuan kritis yang pintar dan berprinsip ini diperankan oleh Alexandra Kosasie. Orly sangat tidak suka dengan sikap orang-orang yang melabeli perempuan. Disisi lain, Orlypun memiliki masalah dengan Ibunya. Wanita single parent yang sedang berpacaran dengan pria muda. Menurut Orly, gaya hidup sang ibu tidak sesuai dengan usianya.


Laki-laki easy going dan loyal pada sahabatnya ini diperankan oleh Bryan Langelo. Dibalik sikap dan ide-ide briliannya, Zeke memiliki masalah dengan kedua orang tuanya. Perasaan tidak diinginkan dan tidak dicintai membuatnya merasa sangat terluka. Bisakah Zeke berbaikan dengan kedua orangtuanya?


Perempuan yang menyukai music ini diperankan oleh Luthesa. Dibalik sikap cool, Suki menyembunyikan krisis percaya dirinya. Cap negatif dari orang tua membuatnya makin merasa tidak percaya diri. Kehadiran sahabat membuat Suki merasa percaya diri, namun itu tidak cukup. Suki merasa ada hal lain yang bisa membuatnya percaya diri, yaitu narkotika.

Baca karakter-karakter mereka, membuat saya merasa jleb banget. Karena ada yang pernah saya rasakan, dan mungkin juga bisa dirasakan oleh anak-anak saya kelak. Well, sikap dan karakter anak tidak terbentuk "ujug-ujug", selalu ada gunung es yang membuatnya menjadi "nakal". Bukan karena mereka tidak punya etika, tapiiiii yaa itulah realitanya. Maka sebagai orang tua, saya pengen banget tahu apa aja sih sebenernya penyebab keempat pemeran utama di film ini menjadi "begitu". Dan penyelesaian seperti apa yang terbaik ketika kita menghadapi anak-anak yang mulai remaja di era milenial ini?


Mba Upi sendiri memilih keempat pemeran baru difilm ini agar lebih "fresh". Selain para pemeran utama yang muda belia, ada juga para pemeran senior yang meramaikan My Generation Film, yaitu Tyo Pakusadewo, Ira Wibowo, Surya Saputra, Joko Anwar, Indah Kalalo, Karina Suwandhi, dan Aida Nurmala. 

FYI, untuk membuat My Generation Film, Mba Upi melakukan riset media social listening selama 2 tahun lho! Proses pembuatan filmnya berlangsung selama 1 tahun. Naaaah, penasaran nggak sama film ini? My Generation Film ini akan tayang dibioskop tanggal 9 November 2017. Yuk kita sama-sama nonton. Terutama buat yang punya anak remaja, dampingi mereka saat nonton film ini untuk sama-sama belajar, sama-sama memberi pengertian, dan perhatian agar hubungan keluarga makin erat dan makin sehat. <3

Semoga bermanfaat! ^_^

14 comments:

  1. wuahhhh bakal seru banget ini ditungguin ya mbak, apalagi buat mama2 muda juga nih

    ReplyDelete
  2. Semoga film ini dapat menginspirasi khususnya pada orang tua agar dapat membangun kedekatan yang baik dengan anaknya :D

    ReplyDelete
  3. pada masanya kita juga segila mereka, bahkan lebih bengal bisa jadi. So film ini kayak jadi pengingat agar masa itu, dan bersikap lebih bijak ngadepin anak-anak

    ReplyDelete
  4. Penasaran banget sama film ini, nobar yuk

    ReplyDelete
  5. Kalo diliat dari latar belakangnya rata2 akibat masalah dengan orang tua ya Teh, hmm jadi penasaran pengen nnton filmnya.

    ReplyDelete
  6. Semoga film ini jadi inspirasi untuk semua yah

    ReplyDelete
  7. Selalu ada latar belakang di balik sikap seseorang ya, My :)

    ReplyDelete
  8. Penasaraaan,btw, sebagai orangtua tentunya sebaiknya bisa melihat perkembangan zaman ya dan fenomena di baliknya

    ReplyDelete
  9. Kayaknya film wajib untuk para orangtua, nih

    ReplyDelete
  10. Wow risetnya lama juga sampe 2 tahun. Mestinya filmnya mewakili suara kebanyakan remaja, bukan cuma remaja perkotaan ala jakarta

    ReplyDelete
  11. Akhirnya kesampean kita nonton filmnya ya, Teh :)

    ReplyDelete
  12. Jadi beralih ke Team Konji nih hihihi
    yang jelas film ini buatku kereen

    ReplyDelete