Wednesday 15 May 2019

Ada kabar baik apa hari ini?

Itulah yang saya ingat setelah mengikuti workshop "Grow Happy Parenting" bersama Lactogrow 9 April 2019 lalu. Iyaa kamu nggak salah baca, udah sebulan yang lalu eventnya. Perlu banyak kekuatam untuk menuliskan event kali ini, pasalnya sepulang dari event saya kehilangan handphone dan dompet. Betapa sedihnya saya, mengingat betapa banyaknya kenangan yang ada dalam handphone, betapa banyak pekerjaan, dan hal berharga lain yang melebihi harga fisik handphone yang kalau dijual second paling 700 ribuan itu. Belum lagi, kerempongan saat harus mengurus KTP, SIM, JKN-Kis dan kartu-kartu lainnya. Bahkan sampai artikel ini dibuat, KTP saya belum jadi, masih pakai KTP sementara. Curhat deh, hehe. 


Tapi memang setelah mengikuti Workshop "Grow Happy Parenting" bisa dibilag saya lebih bijak menyikapi kehilangan dihari itu. Saya memilih mencoba kepositifan yang ada dalam peristiwa tersebut. Setidaknya saya berfikir, untung yang hilang hanya hape dan dompet, bukan nyawa saya, hehhehe. Ya, dari workshop kemarin, saya diajarkan untuk menjadi orang tua yang bukam hanya mrmperhatikan asupan nutrisi untuk tumbuh kembangnya, namun juga kematangan emosi anak. Btw, foto diatas diambil dari akun IGnya kang Diazhollic. 

Setiap orang ingin diperhatikan, begitu juga dengan anak. 


Psikolog yang hampir setahun lalu juga menginspirasi serta berhasil menohok-nohok saya, Elizabeth Santosa, M.Psi, SFP, ACC mengatakan bahwa kematangan emosi anak dapat dibantu dengan mempraktekan prilaku positif. Salah satunya adalah bersyukur. Nah karenanya pertanyaan "Ada kabar baik apa hari ini?" sangat tepat untuk menggali hal positif apa yang patut kita syukuri. Bukan hanya pada anak, pertanyaan ini juga sangat dianjurkan untuk pasangan lho!


Lewat pertanyaan "Ada kabar baik apa hari ini?", kita juga jadi lebih peka terhadap hal positif yang sudah kita lalui. Coba deh tulis diselembar kertas, minimal 10 hal baik yang kita alami selama seminggu kebelakang. Apakah bisa dengan mudah ditulis? Atau sangat sulit? Hmmm kalo sangat mudah, selamat ya! Artinya kita sudah bisa mensyukuri hal yang diberikan Allah. Kalau sulit? Yuk mulai lagi dengan menulis minimal 3 hal yang bisa kita syukuri setiap hari. Tapi hal yang disyukuri bukan hal general seperti "Saya bersyukur sudah punya anak." or "saya bersyukur punya suami baik", tapi hal spesifik seperti Saya bersyukur hari ini suami bawain kue kesukaan, atau hari ini saya seneng banget karena anak saya akhirnya bisa beresin mainannya sendiri tanpa saya suruh lho! Simple. Namun percayalah, efek kedepan dari hal baik yanh disyukuri hari ini kelak menjadikan anak lrbih optimis, berempati tinggi, dan lebih bahagia. 

Ingat, kebahagiaan berbeda dengan kesenangan. Senang hanya sesaat, bahagia itu jangka panjang. :) 

Cintai Anak Tanpa Syarat. 


Yes, selain memberikan contoh perilaku positif, orang tua juga seharusnya tidak memberikan syarat untuk mencintai anak. "Mamah sayang kamu, tapi kamu harus nurut yaa sama Mamah!" sering begitu? Hahaha, saya sering nih. "Kalo nggak mau mandi, mamah mau pergi ah biarin kakak sendiri!" duuuuuuh, hentikanlah guys. Ternyata itu yang membuatnya nanti mrnjadi tidak tulus. Kita sebagai orang tua harus mencintainya tanpa syarat. Berikan waktu untuk menghabiskan fokus kita padanya. Ajak anak bermain diluar ruangan atau berolahraga dirumah untuk membuat badannya aktif, sehingga ia sehat secara psikologis maupun secara fisik. 


Tentunya kalau urusan fisik, akan sangat berkaitam dengan Nutrisi, iya nggak? Apa yang dimakan, mempengaruhi semuanya. Bahkan menurut Hippocrates, "Semua penyakit dimulai di dalam pencernaan!". Wow, serem yaa kalo pencernaan nggak dijaga. Sama seperti tahun sebelumnya, Grow Happy Parenting kali ini juga mendatangkan seorang dokter ahli. Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A(K) yang memberikan penegasan bahwa anak harus mengkonsumsi gizi seimbang untuk tumbuh kembang optimalnya. Saya dan teman-teman yang hadir diajak maen Play doh! Seruuuu! 


Sangat penting juga, orang tua harus aware terhadap pencernaan anak yang masih sangat sensitif. Salah satu cara menjaganya adalah dengan memberikan makanan atau minuman megandung probiotik agar nutrisi dari makanan bergizi dapat terserap dengan baik oleh tubuh anak. Dari sekian banyak probiotik, Lactobacillus reuteri merupakan salah satu bakteri baik yang sudah teruji klinis aman serta bermanfaat bagi tubuh. Dan itu sudah ada dalam Nestle Lactogrow lho! 


Setelah hadir di Workshop Grow Happy Parenting, di Bilbao Brasserie Bandung krmarin saya jadi makin ngerti kenapa orang tua yag bahagia sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Saya jadi makin paham ,pentingnya gizi seimbang untuk Khalif agar ia sehat dan bahagia. 💖

No comments:

Post a Comment