Satu Tahun Pernikahan ~

Ditengah hecticnya perubahan status dari calon ibu menjadi the real mom, saya baru ingat, ternyata perjalanan pernikahan saya dan Rudi sudah memasuki satu tahun dalam hitungan kalender hijriah. Alhamdulillah, kini keluarga kecil kamipun sudah menambah personil. Anak laki-laki yang Allah titipkan dan kami beri nama Khalif.

Masih lekat dalam ingatan, bagaimana saat itu dengan suara bergetar, Rudi mengucapkan "ijab qabul" dan malu-malu mengecup kening dihadapan para saksi dalam pernikahan kami. Ah, waktu rasanya terlalu cepat berlalu. Padahal saat menjalaninya sempat ada rasa bosan, kepenatan yang diiringi air mata. Tapi kami tidak menyerah, karena bahagia tidak datang dari hal yang manis saja.

Sembilan Calon Nama Untuk Killua ~

27 Februari yang lalu, saya dan Rudi pergi ke salah satu RB. Kita pengen melakukan USG sama Killua, ternyata menurut Ibu Dokter, dari hasil USG usia kehamilan saya saat itu adalah 36 minggu, artinya 4 minggu lagi alias 30 Maret Killua bisa lahir ke dunia. Padahal prediksi HPL sebelumnya adalah 8-9 April. Kapanpun, Insyaallah Killua akan dilahirkan secara normal. Aamiin.

Eh Killua itu siapa? Yang belum kenal, kenalan dulu disini ya ==> Killua-kun.

Selain pertanyaan "Mau ngelahirin dimana?" pertanyaan "siapa namanya"pun kerap terlontar dari para tetangga, teman, dan kerabat dekat. Kalau ditanya mau lahiran dimana, ya saya jawab di Bumi, masa di planet mars. Hihihi. Terus kalau ditanya mau dikasih nama siapa, saya masih bingung. Bukan cuma saya kayaknya yang bingung, Rudipun masih bingung. Kita berdua sebenernya sering ngobrolin masalah nama yang cocok buat Killua kelak. Inginnya sih yang simple, unik, dan penuh makna. Dan dari semua nama yang pernah kita lontarkan, ada 9 nama yang akan kami berikan untuk Killua. Mungkin buat yang lagi sama-sama hamil, nama-nama ini bisa jadi inspirasi.

Ketika Utun Sudah Terlalu Mainstream ~

Sebagian orang yang saya kenal memanggil janin dalam kandungan dengan sebutan “Utun” atau “Debay alias Dede Bayi”. Karena panggilan itu dirasa sudah terlalu mainstream, saya dan Rudi lebih suka memanggil janin kami dengan panggilan “Killua”, meskipun kelak saat ia lahir kedunia akan diberikan nama yang berbeda.

 Source: google

Siapa sih Killua?